Senin, 23 Mei 2011

Ketika Aku Tua

Ketika aku sudah tua, bukan
lagi aku yang semula.
Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadap aku.
Ketika pakaianku terciprat sup,ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu akumengajarmu. Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar,
bersabarlah mendengarkan,
jangan memutus pembicaraanku.
Ketika kau kecil, aku selalu
harus mengulang cerita yang
telah beribu-ribu kali
kuceritakan agar kau tidur. Ketika aku memerlukanmu untuk memandikanku, jangan marah padaku. Ingatkah sewaktu kecil aku
harus memakai segala cara
untuk membujukmu mandi? Ketika aku tak paham
sedikitpun tentang tehnologi
dan hal-hal baru, jangan
mengejekku. Pikirkan bagaimana dahulu aku
begitu sabar menjawab setiap
"mengapa" darimu.
Ketika aku tak dapat berjalan,ulurkan tanganmu yang masih kuat untuk memapahku. Seperti aku memapahmu saat
kau belajar berjalan waktu
masih kecil.
Ketika aku seketika melupakan pembicaraan kita, berilah aku waktu untuk mengingat.Sebenarnya bagiku,apa yang
dibicarakan tidaklah penting,
asalkan kau disamping
mendengarkan,aku sudah
sangat puas.
Ketika kau memandang aku
yang mulai menua, janganlah
berduka. Mengertilah aku, dukung aku,seperti aku menghadapimu ketika kamu mulai belajar menjalani kehidupan. Waktu itu aku memberi petunjuk
bagaimana menjalani kehidupan ini, sekarang temani aku menjalankan sisa hidupku. Beri aku cintamu dankesabaran, aku akan
memberikan senyum penuh rasa syukur, dalam senyum initerdapat cintaku yang tak
terhingga untukmu.

Selalu Ada Bis Lain

Pada suatu malam yang dingin
dan hujan, saya sedang
menunggu bis. Saya melihat
seorang perempuan tua turun dari sebuah bis dan kemudian berjalan perlahan ke tempat pemberhentian bis. Setelah berdiam beberapa saat dia berbicara kepada saya.
"Malam yang buruk, ya? Tapi saya harap saya tidak perlu
menunggu terlalu lama." Dengan sedikit ingin tahu, saya bertanya tentang bis mana yang ia tunggu. Ketika ia memberi tahu,saya
berkata,
"Lho, Anda baru saja
turun dari bis sebelum tempat yang anda tuju?" "Begini,di bis tadi ada seorang pemuda cacat.tak
seorang pun menawarkan
tempat duduk kepadanya, dan saya tahu bahwa dia akan merasa malu kalau seorang ibu tua seperti saya berdiri untuknya. Karena itu saya berpura-pura sudah waktunya untuk turun dan saya membunyikan bel ketika ia sedang berada di sisi kursi saya.
Dia tidak merasa malu, dan bagi saya – masih selalu ada bis lain.

Roda

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap,tentu,ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan,ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda punbingung. Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu? Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan dicermati, berharap, akan ditemukannya jari-jari yang hilang itu. Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang.Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam.
Hei....semuanya tampak lain. Ya,sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang, semua hal tadi cuma berbentuk titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini,semuanya tampak lebih indah. Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah.Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yangkaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya. Bunga-bunga pun tampak lebih indah. Harum dan semerbaknya,lebih terasa menyegarkan.
bersorak pada sang roda. Sang
roda tertegun dan berhenti
sebentar.Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu
itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir di tubuh sang Roda.
Setelah lama berjalan, akhirnya,ditemukannya jari-jari yang
hilang.

Jumat, 06 Mei 2011

Hati Seekor Tikus

Seekor tikus merasa hidupnya sangat tertekan karena takut pada kucing. Ia lalu menemui seorang penyihir sakti untuk meminta tolong. Penyihir memenuhi keinginannya dan mengubah si tikus menjadi seekor kucing. Namun setelah menjadi kucing,kini ia begitu ketakutan pada anjing. Kembali ia menemui
penyihir sakti yang kemudian
mengubahnya menjadi seekor
anjing. Tak lama setelah menjadi anjing,sekarang ia merasa ketakutan pada singa. Sekali lagi penyihir sakti memenuhi keinginannya dan mengubahnya menjadi seekorsinga.
Apa yang terjadi ? Kini ia sangat ketakutan pada pemburu. Ia mendatangi lagi si penyihir sakti meminta agar diubah menjadi pemburu. Kali ini si penyihir sakti menolak keinginan itu sambil berkata, "Selama kau masih berhati tikus,tak peduli bagaimana pun bentukmu, kau tetaplah seekor tikus yang pengecut"

Mengasah Kampak

Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu,dan dia
mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan
untuk bekerja sebaik mungkin. Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama
sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon.
Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Bagus,bekerjalah seperti itu!" Sangat termotivasi oleh pujian majikannya,keesokan hari sang penebang pohon bekerja lebih keras lagi,tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang
pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya
berhasil merobohkan 10 batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit.
"Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang pohon itu. Dia menemui majikannya dan
meminta maaf,sambil
mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak?"
sang majikan bertanya. "Mengasah ? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak.Saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya

Kehidupan kita sama seperti itu.Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak.
"Di masa sekarang ini, banyak
orang lebih sibuk dari sebelumnya,tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari
sebelumnya.Mengapa?
Mungkinkah kita telah lupa
bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Rahasia Dibalik Kebahagiaan

Seorang pemilik toko menyuruh
anaknya pergi mencari rahasia
kebahagiaan dari orang paling
bijaksana di dunia. Anak itu
melintasi padang pasir selama
empat puluh hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah,
jauh tinggi di puncak gunung. Di
sanalah orang bijak itu tinggal. "Namun ketika dia memasuki
aula kastil itu, si anak muda
bukannya menemukan orang
bijak tersebut, melainkan
melihat kesibukan besar di
dalamnya: para pedangang berlalu-lalang, orang-orang
bercakap-cakap di sudut-sudut,
ada orkestra kecil sedang
memainkan musik lembut dan
ada meja yang penuh dengan
piring-piring berisi makanan- makanan paling enak di belahan
dunia tersebut. Si orang bijak
berbicara dengan setiap orang
dan anak muda itu harus
menunggu selama dua jam.
Setelah itu, barulah tiba gilirannya. "Si orang bijak mendengarkan
dengan seksama saat anak
muda itu menjelaskan maksud
kedatangnnya, namun dia
mengatakan sedang tidak punya
waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. dia
menyarankan anak muda itu
melihat-lihat sekeliling istana,
dan kembali kesini dua jam lagi. "Sementara itu, aku punya
tugas untukmu,'kata si orang
bijak.
Diberikannya pada si anak muda
sendok teh berisi dua tetes
minyak. 'Sambil kau berjalan- jalan bawa sendok ini, tapi
jangan sampai minyaknya
tumpah.' "Anak muda itu pun mulai
berkeliling-keliling naik turun
sekian banyak tangga istana,
sambil matanya tertuju pada
sendok yang dibawanya. Setelah
dua jam, dia kembali ke ruangan tempat orang bijak itu berada. "Nah,'kata si orang bijak,'apakah
kau melihat tapestri-tapestri
Persia yang tergantung di
ruang makanku? Bagaimana
dengan taman hasil karya ahli
taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk
menciptakannya? Apa kau juga
melihat perkamen-perkamen
indah di perpustakaanku?' "Anak muda itu merasa malu. Dia
mengakui bahwa dia tidak
sempat melihat apa-apa. Dia
terlalu terfokus pada usaha
menjaga minyak di sendok itu
supaya tidak tumpah. "Kalau begitu, pergilah lagi
berjalan-jalan, dan nikmatilah
keindahan- keindahan
istanaku,'kata si orang bijak.
'Tak mungkin kau bisa
mempercayai seseorang, kalau kau tidak mengenal rumahnya.' "Merasa lega, anak muda itu
mengambil sendoknya dan
kembali menjelajahi istana
tersebut, kali ini dia mengamati
semua karya seni di langit-langit
dan tembok-tembok. Dia menikmati taman-taman,
gunung- gunung di sekelilingnya,
keindahan bunga-bunga, serta
cita rasa yang terpancar dari
segala sesuatu di sana. Ketika
kembali menghadap orang bijak itu, diceritaknnya dengan
mendetail segala pemandangan
yang telah dilihatnya. 'Tapi di mana tetes-tetes
minyak yang kupercayakan
padamu itu?' tanya si orang
bijak. "Si anak muda memandang
sendok di tangannya, dan
menyadari dua tetes minyak itu
sudah tidak ada. "Nah, hanya ada satu nasihat
yang bisa kuberikan
untukmu,'kata orang paling bijak
itu. 'Rahasia kebahagiaan adalah
dengan menikmati segala hal
menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes
minyak di sendokmu.

Senin, 02 Mei 2011

Di Sebuah Bandara

Suatu pagi yang cerah, Di sebuah Bandara Internasional
yang super sibuk, tampak
seorang wanita muda berada
diantara barisan penumpang
yang sedang menunggu antrean
masuk ke bandara. Setelah wanita itu chek in dan
menyelesaikan berbagai
administrasi penerbangan, ia
langsung menuju ke ruang
tunggu penumpang. Sambil menunggu jadwal
keberangkatan, ia menuju kantin
bandara untuk membeli cemilan,
yaitu sebungkus biskuit dan
sebuah majalah. Selanjutnya
wanita tersebut menuju ke ruang tunggu penumpang dan
duduk disamping seorang pria
yang sedang membaca koran. Setelah duduk, ia melahap biskuit
yang ada diatas meja sambil
membuka lembaran-lembaran
majalah yang baru dibelinya.
Namun, alangkah terkejut si
wanita itu saat pria di yang berada disebelahnya juga ikut
mengambil dan melahap kepingan
biskuit yang ada diatas meja
tanpa izin darinya. Dalam hati, ia hanya menduga
bahwa ini hanya ulah pria iseng.
Namun kejadian ini terulang
kembali. Setiap wanita itu
mengambil biskuit, si pria ikut
mengambil dan mencicipi biskuit tersebut. Wajah si pria tampak
tenang, tanpa merasa bersalah.
Sebaliknya, wanita muda itu kian
jengkel dengan sikap pria
tersebut. Dalam hati ia berkata:
“Walaupun penampilanmu elegan, namun kelakuanmu seperti
maling. Betapa memalukan”, geramnya. Beberapa saat kemudian, hanya
tersisa 1 keping biskuit diatas
meja. Dengan senyum
mengembang, pria itu
menawarkan biskuit terakhir
kepada wanita itu. Dengan wajah jengkel, ia menolak. Seketika
kepingan biskuit terakhir itupun
masuk kedalam mulut pria
misterius itu. Jadwal keberangkatanpun tiba.
Wanita tersebut bergegas
menuju ke pesawat. Saat berada
di tempat duduk pesawat, ia
membuka tasnya, mengambil
handphone dan menonaktifkannya. Namun
alangkah kagetnya ia saat
melihat didalam tasnya ada
bungkusan biskuit yang tadi ia
beli dikantin bandara. Masih utuh.
Sama sekali belum tersentuh. Pikirannyapun melayang
membayangkan kejadian barusan.
Ternyata biskuit yang ia makan
saat dibandara bukan miliknya,
tetapi milik si pria tersebut.
Betapa malunya ia mengenang kejadian tersebut. Seketika ia
merasa menjadi perempuan
paling egois dan paling tolol di
dunia.

Terkadang kita selalu saja
menganggap diri kita adalah
yang paling benar. Sedangkan
orang lain itu adalah yang selalu
salah. Dan sebenarnya, itulah
yang membuat kita sangat perlu menerima teguran

A Beautiful Story about Life and Struggle

Mengapa ada beberapa orang yang mampu melewati badai
cobaan paling dahsyat dalam
hidupnya dan tetap berdiri
tegar. Sementara beberapa
lainnya selalu mengeluh, complain terus tentang setiap gangguan kecil dalam hidupnya dan akhirnya semakin terpuruk ?’
Ramesh menjelaskan-nya dalamkisah yang sangat indah ini.
Suatu saat, hidup seorang yang sangat dipenuhi oleh roh kasih dalam hidupnya. Ketika ia meninggal, semua orang mengira bahwa manusia sepertinya pasti
langsung masuk ke Surga. Tetapi karena sesuatu dan lain hal,malaikat di Surga berbuat kesalahan. Ia kelewatan nama orang itu dan berpikir karena
orang tersebut tidak terdaftar di Surga, tempatnya adalah di ‘ tempat satunya lagi’ dan ia langsung mengirimnya ke Neraka! Dan di Neraka, tidak ada yang men-cek reservasi anda.Semua yang dibuang di sana adalah penghuni abadi. Jadi begitulah,orang tersebut tinggal tanpa membantah karena ia berpikir mungkin dia belum layak untuk tinggal di surga. Hanya seminggu kemudian, Raja Iblis pergi ke Surga. Marah-marah menuduh bahwa Kerajaan Surga telah melakukan terorisme di Neraka.
‘ Ada apa?’ , tanya malaikat Surga. Sang Raja Iblis berteriak dengan murka. “Apa maksud kalian mengirim orang ini ke Neraka.Dia benar-benar merusak tempatku.Sejak awal,dia tidak pernah membalas siapa pun yang menyakitinya.Malahan ia selalu mendengarkan, mengasihi dan menghibur yang lain. Sekarang semua penghuni di sekeliling orang ini mulai saling memeluk dan mengasihi satu dengan lainnya. Ini bukan Neraka yang ku-kehendaki. Ini orangnya aku kembalikan, aku tidak perduli. Pokoknya aku tidak bisamenerimanya di kerajaan-ku!” Dan Ramesh menutup ceritanya
dengan berkata,
“Maka hiduplah dengan penuh cinta dan kasih dalam hatimu.
Sehingga apa pun yang terjadi denganmu, sampai sekalipun malaikat melakukan kesalahan dan mengirim-mu ke Neraka,Sang Iblis sendiri yang akan mengantarmu kembali ke Surga.”

Busuknya Kebencian

Seorang Ibu Guru taman kanak-kanak ( TK ) mengadakan “permainan”. Ibu Guru menyuruh tiap-tiap
muridnya membawa kantong
plastik transparan 1 buah dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa. tergantung jumlah orang-orang yang dibenci. Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik.Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka tiap-tiap kentang diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu. Hari berganti hari, kentang- kentang pun mulai membusuk,murid-murid mulai mengeluh,apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.
“Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1
minggu ?”
Keluarlah keluhan dari murid-
murid TK tersebut, pada
umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke manapun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti
dari “permainan” yang mereka lakukan.
“Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-
bawa apabila kita tidak bisa
memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak
menyenangkan membawa
kentang busuk kemana pun kita pergi. Itu hanya 1 minggu. Bagaimana
jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ? Alangkah tidak nyamannya.