Jumat, 06 Mei 2011

Mengasah Kampak

Alkisah ada seorang penebang pohon yang sangat kuat. Dia melamar pekerjaan pada seorang pedagang kayu,dan dia
mendapatkannya. Gaji dan kondisi kerja yang diterimanya sangat baik. Karenanya sang penebang pohon memutuskan
untuk bekerja sebaik mungkin. Sang majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerjanya. Hari pertama
sang penebang pohon berhasil merobohkan 18 batang pohon.
Sang majikan sangat terkesan dan berkata, "Bagus,bekerjalah seperti itu!" Sangat termotivasi oleh pujian majikannya,keesokan hari sang penebang pohon bekerja lebih keras lagi,tetapi dia hanya berhasil merobohkan 15 batang
pohon. Hari ketiga dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hanya
berhasil merobohkan 10 batang pohon. Hari-hari berikutnya pohon yang berhasil dirobohkannya makin sedikit.
"Aku mungkin telah kehilangan kekuatanku", pikir penebang pohon itu. Dia menemui majikannya dan
meminta maaf,sambil
mengatakan tidak mengerti apa yang terjadi.
"Kapan terakhir kali kau mengasah kapak?"
sang majikan bertanya. "Mengasah ? Saya tidak punya waktu untuk mengasah kapak.Saya sangat sibuk mengapak pohon," katanya

Kehidupan kita sama seperti itu.Seringkali kita sangat sibuk sehingga tidak lagi mempunyai waktu untuk mengasah kapak.
"Di masa sekarang ini, banyak
orang lebih sibuk dari sebelumnya,tetapi mereka lebih tidak berbahagia dari
sebelumnya.Mengapa?
Mungkinkah kita telah lupa
bagaimana caranya untuk tetap tajam?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar