Senin, 23 Mei 2011

Roda

Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya. Ia tampak sedih. Tanpa jari-jari yang lengkap,tentu,ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan. Karena terburu-buru, ia melupakan,ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas. Kini sang roda punbingung. Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu? Sang roda pun berbalik arah. Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya. Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu. Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama. Setiap benda di amati, dan dicermati, berharap, akan ditemukannya jari-jari yang hilang itu. Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang. Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang.Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan. Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam.
Hei....semuanya tampak lain. Ya,sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang, semua hal tadi cuma berbentuk titik-titik kecil. Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa. Namun kini,semuanya tampak lebih indah. Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah.Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yangkaku. Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam. Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya. Bunga-bunga pun tampak lebih indah. Harum dan semerbaknya,lebih terasa menyegarkan.
bersorak pada sang roda. Sang
roda tertegun dan berhenti
sebentar.Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa. Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu
itu memancarkan kemilau yang teduh. Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir di tubuh sang Roda.
Setelah lama berjalan, akhirnya,ditemukannya jari-jari yang
hilang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar