Jumat, 06 Mei 2011

Rahasia Dibalik Kebahagiaan

Seorang pemilik toko menyuruh
anaknya pergi mencari rahasia
kebahagiaan dari orang paling
bijaksana di dunia. Anak itu
melintasi padang pasir selama
empat puluh hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah,
jauh tinggi di puncak gunung. Di
sanalah orang bijak itu tinggal. "Namun ketika dia memasuki
aula kastil itu, si anak muda
bukannya menemukan orang
bijak tersebut, melainkan
melihat kesibukan besar di
dalamnya: para pedangang berlalu-lalang, orang-orang
bercakap-cakap di sudut-sudut,
ada orkestra kecil sedang
memainkan musik lembut dan
ada meja yang penuh dengan
piring-piring berisi makanan- makanan paling enak di belahan
dunia tersebut. Si orang bijak
berbicara dengan setiap orang
dan anak muda itu harus
menunggu selama dua jam.
Setelah itu, barulah tiba gilirannya. "Si orang bijak mendengarkan
dengan seksama saat anak
muda itu menjelaskan maksud
kedatangnnya, namun dia
mengatakan sedang tidak punya
waktu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. dia
menyarankan anak muda itu
melihat-lihat sekeliling istana,
dan kembali kesini dua jam lagi. "Sementara itu, aku punya
tugas untukmu,'kata si orang
bijak.
Diberikannya pada si anak muda
sendok teh berisi dua tetes
minyak. 'Sambil kau berjalan- jalan bawa sendok ini, tapi
jangan sampai minyaknya
tumpah.' "Anak muda itu pun mulai
berkeliling-keliling naik turun
sekian banyak tangga istana,
sambil matanya tertuju pada
sendok yang dibawanya. Setelah
dua jam, dia kembali ke ruangan tempat orang bijak itu berada. "Nah,'kata si orang bijak,'apakah
kau melihat tapestri-tapestri
Persia yang tergantung di
ruang makanku? Bagaimana
dengan taman hasil karya ahli
taman yang menghabiskan sepuluh tahun untuk
menciptakannya? Apa kau juga
melihat perkamen-perkamen
indah di perpustakaanku?' "Anak muda itu merasa malu. Dia
mengakui bahwa dia tidak
sempat melihat apa-apa. Dia
terlalu terfokus pada usaha
menjaga minyak di sendok itu
supaya tidak tumpah. "Kalau begitu, pergilah lagi
berjalan-jalan, dan nikmatilah
keindahan- keindahan
istanaku,'kata si orang bijak.
'Tak mungkin kau bisa
mempercayai seseorang, kalau kau tidak mengenal rumahnya.' "Merasa lega, anak muda itu
mengambil sendoknya dan
kembali menjelajahi istana
tersebut, kali ini dia mengamati
semua karya seni di langit-langit
dan tembok-tembok. Dia menikmati taman-taman,
gunung- gunung di sekelilingnya,
keindahan bunga-bunga, serta
cita rasa yang terpancar dari
segala sesuatu di sana. Ketika
kembali menghadap orang bijak itu, diceritaknnya dengan
mendetail segala pemandangan
yang telah dilihatnya. 'Tapi di mana tetes-tetes
minyak yang kupercayakan
padamu itu?' tanya si orang
bijak. "Si anak muda memandang
sendok di tangannya, dan
menyadari dua tetes minyak itu
sudah tidak ada. "Nah, hanya ada satu nasihat
yang bisa kuberikan
untukmu,'kata orang paling bijak
itu. 'Rahasia kebahagiaan adalah
dengan menikmati segala hal
menakjubkan di dunia ini, tanpa pernah melupakan tetes-tetes
minyak di sendokmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar