Selasa, 19 April 2011

IMHO dalam Debat Islam

Saya baru saja membaca sebuah thread pada sebuah forum yang membicarakan otoritas allah (astagfirullah) dalam penciptaan dan pemilihan kehendaknya kepada hambanya yang sesat.Disitu dituliskan bahwa allah lah yang menciptakan kesesatan pada diri manusia itu sendiri.Bahkan ketika allah sudah menakdirkan dia sebagai orang yang sesat,allah sendirilah yang kemudian menghukumnya.Selain itu Disitu dicantumkan pula firmannya.
Ini dia cuplikannya :

X write :
[Q6:125] Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk,niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam.Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya,niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit,seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman".
Ada 2 buah pertanyaan:
1.Siapa yg menghendaki sebagian orang (kaum) itu
tersesat ?
2.hukuman apa yg alloh timpakan kepada mereka? gue rasa,dari ayat diatas
banyak orang sepakat bahwa :
1.Allohlah yg menghendaki mereka tersesat.
2. Hukuman dari alloh adalah : menjadikan dadanya sesak lagi sempit,seolah-olah ia sedang mendaki ke langit.
Biasanya,para pembela alloh
akan memakai ayat ini:
[Q9:115] Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum,sesudah Allah memberi petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi.
Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu".Nach,sesudah Allah memberi
petunjuk kepada mereka hingga dijelaskan-Nya kepada mereka apa yang harus mereka jauhi dan mereka tidak mau, maka apa yg dilakukan oleh alloh? (cari jawabannya susah karena quran tidak runtut).

Y write :
benar dan KESESATAN itu
HUKUMAN atas PENOLAKAN
PETUNJUK....sama kayak
hukuman Azab bagi yg menolak kebenaran !

X write :
sekarang kalo loe menganggap kesesatan sebagai hukuman,loe belajar lagi bahasa indonesia.saran gue masih sama kayak dulu....jangan di madrasah or pesantren...di sekolah umum sajalah...!!!!

Disini Y bermaksud meluruskan pemahaman X tentang Allah,tapi X menganggap Y kurang bisa mencerna apa yang ada dalam firman-firman Allah diatas.
Menurut saya sendiri X terlalu berfikir logis sehingga dia mengartikan kata-kata dalam ayat diatas satu per satu secara harfiah saja dan berasumsi dia tau keseluruhan maknanya.
Padahal setahu saya ayat al-quran tidak cukup diartikan dengan cara begitu saja.Coba baca sendiri kandungan ayat al-quran dari sebuah surat,distu akan diberikan penjelasan gamblangnya tentang maksud firman allah itu dan anda akan tercengang karena penjelasannya lebih luas dari arti asli yang anda baca.
Dalam beberapa kali komentar X terus-terusan menyuruh Y agar dia belajar lagi bahasa indonesia yang benar,di sekolah umum saja,jangan di pesantren katanya.
Andaikata saya anggota forum itu,saya akan berkata :
"sepertinya anda harus belajar kepada sarjana bahasa indonesia yang beriman..Dan bertanya mengapa mereka mengimani padahal mungkin mereka bisa melogikan kata lebih pintar dari anda"
Tapi untunglah forum ini forum yang sehat.Jadi tidak ada caci maki didalamnya.a nice place untuk membenarkan asumsi yang salah. :-) :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar