Kamis, 21 April 2011

Tentang Kepercayaan

Setiap kali dibonceng naik motor selalu was-was.Ta tau kenapa.Apalagi kalau tau orang itu punya riwayat jatuh atau kalau drivernya lebih muda dari kita.Itulah mamah.
Kadang kalau dijalan butut mamah suka gerak-gerak ga jelas gitu.Kalau ditanya kenapa katanya takut jatuh.Padahal saya yang nyupirin juga biasa aja.Jengkel sekali rasanya.Kelihatannya ga percaya sekali sama saya.
Tapi setelah diingat-ingat agakanya saya juga begitu kalau lagi diboncengin sama ade.
Tapi itu semua wajar.Mungkin kalau saya ga punya riwayat jatuh dari motor mamah bisa tenang diboncenginnya.Dan akan lebih tenang kalau saya punya banyak jam terbang (red :berpengalaman).

Ini mengingatkan saya pada sesuatu.Tentang bagaimana sulitnya seseorang mendapat kepercayaan orang lain.Apalagi kalau orang itu punya reputasi atau riwayat yang buruk.Memberikan kepercayaan kepada orang seperti itu sama seperti ketika anda harus percaya menitipkan uang anda pada mantan pencopet.
Ceritanya juga akan sama ketika anda selingkuh (ketauan pula).Saat anda menyatakan anda telah sadar mungkin mantan kekasih anda sudah tidak mempercayai anda lagi.
Oleh karena itu,jagalah kepercayaan yang telah orang berikan kepada anda,apa pun bentuknya.Karena kepercayaan itu mahal harganya.

(untuk mamah,tenang saja ya,insyaalah saya ga akan jatuh lagi ko.Jadi,mohon kepercayaannya..hehehe)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar