Sabtu, 23 April 2011

Surat Wasiat Charlie Chaplin

Charlie Chaplin adalah seorang aktor komedi inggris multi-talent
yang sangat terkenal dalam
sejarah Hollywood di era film
hitam putih. Selain berakting Chaplin juga memiliki kemampuan menyutradara, menulis naskah,sekaligus mengisi ilustrasi musik
di film-film produksinya sendiri.
Masa kecilnya yang dekat dengan kemiskinan dan
kemelaratan tidak lantas
menjadikannya patah semangat.Chaplin kecil pernah tinggal di rumah penampungan orang
miskin, bekerja untuk imbalan makan dan tempat berteduh di kawasan Lambeth,London.
Bersama saudara perempuannya Sydney Chaplin,Chaplin berjuang
bahu-membahu agar bisa
bertahan hidup. Di usianya yang sangat dini Chaplin sudah mulai berakting
dari panggung ke panggung
dalam pertunjukan komedi Music Hall.Sampai kemudian Chaplin bergabung dengan kelompok komedi slapstik Fun Factory dibawah asuhan Fred Karno,yang membawanya mengenal seorang produser film bernama Mack Sennett yang terkesan dengan akting Chaplin.Sennett lalu mengontrak Chaplin
untuk bermain dalam film film yang diproduksi studio Keystone Film.Boleh dikatakan inilah awal
karir Chaplin di dunia perfilman sekaligus mengenal teknik pembuatan film. Ringkasan surat wasiat Charlie Chaplin kepada putrinya Geraldine Chaplin Geraldine :

putriku,aku jauh
darimu,namun sekejap pun
wajahmu tidak pernah jauh dari benakku. Tapi kau dimana ? Di Paris di atas panggung teater megah...
aku tahu ini bahwa dalam keheningan malam,aku
mendengar langkahmu.Aku
mendengar peranmu di teater itu,kau tampil sebagai putri penguasa yang ditawan oleh bangsa Tartar. Geraldine,jadilah kau pemeran bintang namun jika kau mendengar pujian para pemirsa dan kau mencium haru memabukkan bunga-bunga yang dikirim untukmu,waspadailah.Duduklah dan bacalah surat ini...

aku adalah Ayahmu.Kini adalah giliranmu untuk tampil dan menggapai puncak kebanggan.
Kini adalah giliranmu untuk
melayang ke angkasa bersama riuh suara tepuk tangan para pemirsa. Terbanglah ke angkasa namun sekali-kali pijakkan kakimu di bumi dan saksikanlah kehidupan
masyarakat.Kehidupan yang
mereka tampilkan dengan perut kosong kelaparan di saat kedua kaki mereka bergemetar karena
kemiskinan.Dulu aku juga salah satu dari mereka. Geraldine putriku, kau tidak
mengenalku dengan baik. Pada malam-malam saat jauh darimu aku menceritakan banyak kisah
kepadamu namun aku tidak
pernah mengungkapkan penderitaan & kesedihanku.
Ini juga kisah yang menarik.
Cerita tentang seorang badut lapar yang menyanyi dan menerima sedekah di tempat terburuk di London. Ini adalah ceritaku.
Aku telah merasakan kelaparan.Aku merasakan pedihnya kemiskinan.
Yang lebih parah lagi, aku telah merasakan penderitaan dan kehinaan badut gelandangan itu yang menyimpan gelombang
lautan kebanggaan dalam
hatinya.Aku juga merasakan bahwa urang recehan sedekah pejalan kaki itu sama sekali tidak
meruntuhkan harga dirinya.
Meski demikian aku tetap hidup.
Geraldine putriku, dunia yang
kau hidup di dalamnya adalah dunia seni dan musik. Tengah malam saat kau keluar dari gedung teater itu,lupakanlah para pemuja kaya itu.Tapi kepada sopir taksi yang mengantarmu pulang ke rumah,tanyakanlah keadaan istrinya.
Jika dia tidak punya uang untuk membeli pakaian untuk anaknya,sisipkanlah uang di sakunya secara sembunyi-sembunyi. Geraldine putriku,sesekali
naiklah bus dan kereta bawah tanah.Perhatikanlah
masyarakat.Kenalilah para janda dan anak-anak yatim dan paling tidak untuk satu hari saja katakan:
"Aku juga bagian dari
mereka".
Pada hakikatnya kau benar-
benar seperti mereka. Seni
sebelum memberikan dua sayap kepada manusia untuk bisa terbang, ia akan mematahkan kedua kakinya terlebih dahulu. Ketika kau merasa sudah berada
di atas angin, saat itu juga
tinggalkanlah teater dan pergilah ke pinggiran Paris dengan taksimu. Aku mengenal dengan baik
wilayah itu. Di situ kau akan
menyaksikan para seniman
sepertimu. Mereka berakting
lebih indah dan lebih menghayati daripada kamu. Bedanya di situ tidak akan kau temukan gemerlap lampu seperti di teatermu. Ketahuliah bahwa selalu ada orang yang berakting
lebih baik darimu.
Geraldine putriku,aku
mengirimkan cek ini untukmu,belanjakanlah sesuka hatimu.
Namun ketika kau ingin
membelanjakan dua franc,
berpikirlah bahwa franc ketiga bukan milikmu. Itu adalah milik seorang miskin
yang memerlukannya. Jika kau menghendakinya, kau dapat menemukan orang miskin itu dengan sangat mudah. Jika aku banyak berbicara kepadamu tentang uang,itu karena aku
mengetahui kekuatan anak setan ini dalam menipu..... Geraldine putriku, masih ada
banyak hal yang akan aku
ceritakan kepadamu, namun aku akan menceritakannya di kesempatan lain. Dan aku akhiri suratku ini dengan,
"Jadilah manusia, suci dan satu hati, karena lapar, menerima sedekah, dan mati dalam kemiskinan, seribu kali lebih mudah dari pada kehinaan dan tidak memiliki perasaan".

Surat wasiat seorang Ayah
kepada putrinya ini sungguh
berharga, tidak berupa harta benda tetapi sebuah pesan penuh makna yang lebih berharga dari harta manapun di dunia ini. Sebuah pesan terakhir dari sang Ayah yang mengingatkan putrinya untuk senantiasa
berbagi dan rendah hati, karena tidak semua orang memiliki nasib seberuntung anaknya.

Copas from :
ingetbaikbaik.co.cc/2011/04/nasehat-paling-berharga-dari-mendiang.html#more

Tidak ada komentar:

Posting Komentar