Rabu, 20 April 2011

Luka Boleh Sembuh,Tapi Bekasnya...hmm

Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah.Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan
mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.
Hari pertama anak itu telah
memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah.Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan
amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana
anak tersebut merasa sudah
bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya,yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.
Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.Lalu sang
ayah menuntun anaknya ke
pagar.
"Hmm, kamu telah berhasil
dengan baik anakku,tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama
seperti sebelumnya. Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan, kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain.Kamu dapat menusukkan pisau pada
seseorang lalu mencabut pisau itu.Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf,luka itu akan tetap ada dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar